HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
1. Hukum ketetapan Massa (Lavoisier – 1774).
Lavoisier menyatakan bahwa dalam suatu reaksi
kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa zat-zat hasil
reaksi (berlaku untuk semua reaksi kimia). Selama reaksi kimia berlangsung,
tidak ada materi yang hilang maupun terbentuk, tetapi materi diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain (hukum kekekalan materi).
Contoh: 2 gr H(g) bereaksi dengan 16 gr O(g)
membentuk 18 g H2O(l) (air).
2. Hukum ketetapan Perbandingan (Proust – 1797)
Proust menyatakan bahwa dalam setiap
persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap.
Contoh: perbandingan atom Hg dan Og
pada senyawa air adalah 1 : 8, jika diketahui massa Hg yang
beraksi adalah 5 gr dan massa Og yang bereaksi adalah 40 gram
maka massa H2O(l) (air) hasil reaksi dipastikan
adalah 45 gr.
3.
Hukum perbandinga volume (Gay-Lussac – 1805)
Gay-Lussac menyatakan bahwa volume gas-gas yang
beraksi dan volume gas-gas hasil reaksi jika diukur pada suhu dan tekanan yang
sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Contoh: pada reaksi N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g),
jika masing-masing gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Maka
perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dari hasil reaksinya adalah gas N2(g)
: gas 3H2(g) : gas 2NH3(g) = mol N2(g) : mol
3H2(g) : mol 2NH3(g) = 1 : 3 : 2
4.
Hukum avogadro (1811)
Avogadro menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan
yang sama, gas yang mempunyai volume yang sama mengandung jumlah molekul yang
sama. Bilangan avogadro dilambangkan degnan N (1 mol = 6,022 x 1023
molekul).
Contoh : jika bilangan avogadro = 6,022 x 1023 maka
kandungan 2 mol air adalah 2 x 6,022 x 1023 = 12,04 x 1023.
5.
Hukum kelipatan perbandingan (Dalton – 1803)
Dalton menyatakan bahwa senyawa adalah
perikatan kimia dari dua jenis atom atau lebih dengan perbandingan tertentu.
Contoh: perbandingan Nitrogen pada senyawa-senyawa NO2,
NO, dan N2O adalah 3/2 : 3 : 6
6.
Hukum gas ideal.
Persamaan gas ideal menyatakan bahwa dalam sistem gas
berlaku hubungan antara volume (V), tekanan (P), dan jumlah mol (n) gas sebagai
berikut:
P.V = n.R.T
P = Tekanan gas (atm)
V = Volume gas (L)
n = jumlah mol
R = tetapan gas (0,082 L atm K-1)
T = suhu absolut (K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar