Sabtu, 09 April 2016

Hukum-Hukum Dasar Kimia

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

1.    Hukum ketetapan Massa (Lavoisier – 1774).
Lavoisier menyatakan bahwa dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa zat-zat hasil reaksi (berlaku untuk semua reaksi kimia). Selama reaksi kimia berlangsung, tidak ada materi yang hilang maupun terbentuk, tetapi materi diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain (hukum kekekalan materi).
Contoh: 2 gr H(g) bereaksi dengan 16 gr O(g) membentuk 18 g H2O(l) (air).

2.    Hukum ketetapan Perbandingan (Proust – 1797)
Proust menyatakan bahwa dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap.
Contoh: perbandingan atom Hg dan Og pada senyawa air adalah 1 : 8, jika diketahui massa Hg yang beraksi adalah 5 gr dan massa Og yang bereaksi adalah 40 gram maka massa H2O(l) (air) hasil reaksi dipastikan adalah 45 gr.

3.    Hukum perbandinga volume (Gay-Lussac – 1805)
Gay-Lussac menyatakan bahwa volume gas-gas yang beraksi dan volume gas-gas hasil reaksi jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Contoh: pada reaksi N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g), jika masing-masing gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Maka perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dari hasil reaksinya adalah gas N2(g) : gas 3H2(g) : gas 2NH3(g) = mol N2(g) : mol 3H2(g) : mol 2NH3(g) = 1 : 3 : 2

4.    Hukum avogadro (1811)
Avogadro menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, gas yang mempunyai volume yang sama mengandung jumlah molekul yang sama. Bilangan avogadro dilambangkan degnan N (1 mol = 6,022 x 1023 molekul).
Contoh : jika bilangan avogadro = 6,022 x 1023 maka kandungan 2 mol air adalah 2 x 6,022 x 1023 = 12,04 x 1023.

5.    Hukum kelipatan perbandingan (Dalton – 1803)
Dalton menyatakan bahwa senyawa adalah perikatan kimia dari dua jenis atom atau lebih dengan perbandingan tertentu.
Contoh: perbandingan Nitrogen pada senyawa-senyawa NO2, NO, dan N2O adalah 3/2 : 3 : 6

6.    Hukum gas ideal.
Persamaan gas ideal menyatakan bahwa dalam sistem gas berlaku hubungan antara volume (V), tekanan (P), dan jumlah mol (n) gas sebagai berikut:
P.V = n.R.T
P = Tekanan gas (atm)
V = Volume gas (L)
n = jumlah mol
R = tetapan gas (0,082 L atm K-1)
T = suhu absolut (K)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar